e-katalog rona budaya - pkd 2023
1 tahun yang lalu
PETUNJUK TEKNIS
PEKAN KEBUDAYAAN DAERAH ( PKD )
SUMATERA BARAT TAHUN 2022
“DAYA BUDAYA“
FESTIVAL PERMAINAN TRADISIONAL
SIPAK RAGO
DI TAMAN BUDAYA SUMATERA BARAT, 1 - 5 OKTOBER 2022
DASAR PEMIKIRAN
Sipak rago atau sepak raga. Banyak yang mengatakan bahwa sipak rago inilah asal mula dari sepak takraw. Sipak rago biasa dimainkan oleh laki-laki. Pemainnya akan membentuk lingkaran lalu menyepak bola yang terbuat dari anyaman kulit rotan maupun daun kelapa. Aturan mainnya cukup mudah, bola tidak boleh jatuh ke tanah. Sipak rago ini tidak menggunakan jaring seperti sepak takraw. Jaring inilah yang menjadi pembeda sipak rago dengan sepak takraw.
Sipak rago salah satu jenis permainan tradisional anak nagari yang dimainkan laki-laki di Sumatera Barat. Permainan ini mengutamakan kewaspadaan dan ketangkasan dalam mengolah, menerima, memainkan, dan membagikan bola. Biasanya sipak rago dimainkan oleh 5 - 10 orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka. Lalu bola dimainkan dengan kaki dengan keterampilan dan teknik-teknik memindahkan mengoper bola dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah.
Dari beberapa literatur, disebutkan bola sipak rago terbuat dari anyaman daun kelapa muda yang berlapis-lapis. Ini awalnya dijadikan bola dan ditendang dengan mengopernya ke yang lain. Saat ini bola sipak rago menggunakan bola yang terbuat dari anyaman rotan dengan diameter 15 cm.
Penamaan rago juga mengandung nilai-nilai pemaknaan dari raga (kehidupan). Sipak rago dimainkan kolektif sehingga keberhasilan merupakan capaian yang baik secara bersama. Jika terjadi sebaliknya, terjadi kesalahan sehingga bola terjatuh maka kesalahan ditanggung bersama pula.
Maka dari itu, agar bisa mencapai keberhasilan tanpa bola jatuh dalam waktu yang ditentukan, masing-masing individu harus memiliki ketangkasan memainkan bola ini. Selain ketangkasan, setiap pemain pun harus bisa mengelola dan melatih emosinya untuk bersabar, cepat mengambil keputusan untuk mengoper bola kepada siapa, dan seterusnya.
Permainan sipak rago biasanya muncul pada perhelatan atau alek nagari. Sebagai permainan anak nagari, sipak rago dimainkan pada sore hari setelah usai bekerja.
Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Barat tahun 2022 mengangkat tema “Daya Budaya” memberikan porsi seluas-luasnya bagi seni-seni tradisi yang tumbuh dan berkembang di Sumatera Barat (Minangkabau), termasuk sipak rago. Pada pelaksanaan PKD tahun 2021, sipak rago juga diikutkan dalam iven penting ini.
TUJUAN
Permainan sipak rago yang masuk dalam rangkaian Festival Permaian Tradisional Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Barat tahun 2022, merupakan sebagai salah satu ikhtiar dan upaya agar permainan yang menuntut ketangkasan dan kerja kolektif untuk mencapai hasil maksimal ini tetap terpelihara, lestari, dan terus berkembang di tengah masyarakat Minangkabau.
Dari informasi lapangan, permainan sipak rago masih hidup dan dimainkan masyarakat di sore hari setelah aktivitas rutinnya. Maka, tujuannya perhelatan ini dilakukan adalah”
KESERTAAN
Festival Permainan Sipak Rago prinsipnya, penyelenggara tidak memberikan syarat-syarat yang rumit karena ini berbentuk permainan rakyat. Tapi keterlibatan permainan beberapa hal ketentuan dituliskan sebagai berikut:
PENILAIAN DAN PELAKSANAAN
JADWAL DAN TEMPAT
Festival Sipak Rago ini sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) tahun Sumatera Barat 2022, digelar selama 3 hari, Minggu - Selasa 2 - 4 Oktober 2022, pukul 14.00 - 17.00 di kawasan Museum Adityawarman Sumatera Barat.
PENGHARGAAN – APRESIASI
Hadiah:
LINI MASA
NO |
TAHAPAN |
SKEDUL |
KETERANGAN |
1 |
Diskusi tim kurator bersama tim dari Taman Budaya Sumatera Barat |
12 Mei dan 19 Mei 2022 |
Penetapan tema dan penginventarisan seni yang akan ditampilkan dalam PKD 2022 |
2 |
Sosialisasi dan menginformasikan secara masif kepada masyarakat di 19 kota dan kabupaten di Sumatera Barat |
1 Agustus - 15 September 2022 |
Evaluasi dan target capaian sosialisasi selama rentang waktu tersebut |
3 |
Mengundang pengamat |
15 - 25 September 2022 |
Dewan juri memberi apresiasi kepada peserta dan menyepakai kriteria dan hal teknis lainnya. Juri yang diundang sebanyak 3 orang. |
4 |
Persiapan lokasi festival di Museum Adityawarman Sumatera Barat |
25 - 30 September 2022 |
Panitia penyelenggara dan voluntir memastikan ketersediaan wahana dan sarana serta material untuk festival ini. |
5 |
Registrasi dan pendataan peserta |
25 - 30 September 2022 |
Mengklasifikasikan sesuai dengan kebersertaan partisipan dalam Festival Sipak Rago dan loting peserta permainan ini sekaligus menjadwalkan penampilan |
6 |
Bertemu dengan dewan juri |
01 – Okt 2022 |
Menyamakan pandangan terkait dengan teknis pemberian apresiasi bersama dengan kurator, dewan juri, dan penyelenggara (panitia) |
7 |
Festival Sipak Rago dimulai |
2 - 4 Oktober 2022 |
Panitia / penanggung jawab untuk babak penyisihan, semi final, dan final |
8 |
Penutupan |
5 Oktober 2022 (malam) |
Penutupan PKD 2022 dan penyerahan penghargaan apresiasi |