e-katalog rona budaya - pkd 2023
1 tahun yang lalu
PETUNJUK TEKNIS
PEKAN KEBUDAYAAN DAERAH ( PKD )
SUMATERA BARAT TAHUN 2022
“DAYA BUDAYA”
FESTIVAL PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA BARAT
DI TAMAN BUDAYA SUMATERA BARAT, 1 - 5 OKTOBER 2022
DASAR PEMIKIRAN
Aktivitas bermain merupakan awal dari perkembangan kreativitas anak.Maka, setiap anak punya hak untuk bermain.Bermain merupakan sebuah langkah positif untuk berjuta-juta langkah yang akan ditempuhnya ke depan. Satu permainan yang menyenangkan, merupakan representasi dirinya mengembangkan imajinasi dan ekspresi eksistensi satu masa yang dilalui dalam hidup manusia.
Dari itu pula, kegiatan bermain dapat dijadikan salah satu piranti dan sarana dalam mengembangkan kreativitas dan kejiwaan anak.Sebagai produk kebudayaan, beragam permainan anak di Nusantara ini.Masing-masing etnik punya permainan anak dengan penamaan yang berbeda kendati mirip satu sama lainnya. Secara umum, biasanya permainan itu ada dua jenis: permainan modern dan tradisional tapi tujuannya sama, yakni mengasah dan menstimulus bekerja positif saraf motorik manusia (anak) dan merangsang imajinasinya.
Pada umumnyapermainan, tentu saja tak akan lepas dari sesuatu yang mereka sukai dan setiap anak senang bermain, baik itu permainan yang dilakukan sendiri maupun kelompok. Khas dari permainan selalu menggunakan suara, tangan, kaki, dan berbagai benda dan material yang ada di lingkungan sekitarnya.
Kendati permainan tradisional terus “digempur” permainan modern yang mudah didapat anak-anak melalui gawai dan perangkat komputer, dengan kekhasan dan keunikannya permainan tradisional sangat mungkin dikembangkan sesuai eranya serta masih bisa dinikmati anak-anak saat ini.
Semakin langka dan sulitnya menemukan permainan tradisional di Sumatera Barat, mungkin juga di Nusantara, pada tiga dekade terakhir, tentu saja mengkhawatirkan banyak pihak karena permainan tradisional merupakan salah satu bentuk kekayaan khazanah budaya kita, idealnya tentu harus dijaga dari kepunahan.
Manfaat permainan tradisional sebagai stimulan aspek perkembangan anak sebagai sarana pengembangan aspek pertumbuhan dasar anak, baik fisik-mitorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, maupunmengenalkan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam setiap jenis permainan.
Dalam sebuah riset terkait fungsi dan kemanfaatan permainan tradisional yang dipublikasikan dalam sebuah jurnal ilmiah disebutkan, perkembangan secara fisik, seperti keterampilan motorik kasar, menjadi lebih fleksibel dalam berlari, melompat, memanjat, berguling, berputar dan lain sebagainya.
Keterampilan motorik halusnya meningkat, pada saat anak menyentuh, meraba, memegang suatu benda (alat permainan), secara spontan hal ini akan mengantarkan anak dalam kesiapan menggambar, mewarnai, memegang pensil atau krayon, menyuap makanan sendiri, mengikat tali sepatu dan lain-lain. Perkembangan kognitif, yaitu keterampilan anak dalam berpikir.
Pada saat bermain dengan teman sebaya, anak akan belajar membangun pengetahuannya sendiri dari interaksi. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan pada saat bermain, sehingga anak dapat terlatih untuk berpikir logis.
Bermain penting untuk perkembangan bahasa anak.Pada saat anak bermain, ketika kemampuan kognitifnya tumbuh dan berkembang, anak mulai berpikir secara simbolik melalui pemerolehan dan penggunaan bahasa.
Sementara itu, ditulis dalam jurnal tersebut, perkembangan psikologis yaitu pemahaman diri, ketika anak tumbuh secara kognitif dan fisik.Ia akan mulai menyadari keberadaan dirinya. Dalam sosial emosional, yaitu kemampuan anak berbagi rasa, secara psikologis anak telah melewati masa-masa sulit (bereaksi dengan menangis) dan dapat menyampaikan pesan dan perasaannya, keinginannya, kemauannya dengan tepat.[1]
Dengan bermain anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, baik teman sebaya, ataupun orang dewasa. Keterampilan sosial ini akan terus bertambah ketika ia mulai berhubungan dengan lebih banyak orang lagi di lingkungan yang lebih luas. Beberapa ahli mengatakan, fungsi dan kemanfaatan permainan tradisional yang seperti inilah yang tidak ditemukan pada permainan modern yang umumnya bersifat pasif dan ilusif.
Kendati dipahami bersama tentang fungsi dan kemanfaatkan permaian tradisional anak itu, tentu kita tidak dapat memungkiri, permainan tradisional sudah sangat sulit kita jumpai dimainkan anak-anak ketika perangkat gawai sudah jamak menggantikannya.Namun tentu saja, tidak menutup kemungkinan permainan tradisional itu bisa terus dipertahankan dengan ikhtiar,usaha dan upaya inovatif mengembangkannya agar anak-anak kita tertarik memainkannya.
Memasifkannya dalam berbagai iven-iven festival, lomba-lomba, dan kegiatan sosial lainnya, sudah menjadi langkah konkret agar terhindar dari raibnya permainan tradisional itu dari kehidupan sosial masyarakat.
Jika sudah bicara tentang upaya inovatif dan ikhtiar agar permainan tradisional itu tidak hilang dari perbendaharaan khazanah budaya kita, tentu saja ini pekerjaan rumah bagi orang dewasa, bukan pekerjaan anak-anak itu.
Maka, salah satu bentuk konkret pekerjaan orang dewasa yang berorientasi untuk generasi penerus (anak-anak) ialah Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat dalam kerangka alek gadang Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Barat tahun 2022 dengan tema “ Daya Budaya “.
TUJUAN
PKD Sumatera Barat 2022—salah satu kegiatannya Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat—menekankan pada satu upaya kemeriahan, riang-gembira, kebersamaan, dan kekeluargaan. Tema yang mengikat bentuk kerja PKD 2022 Sumatera Barat ini adalah #DayaBudaya yang pemaknaannya sebagai upaya aktualisasi daya gugah budaya yang kita miliki dengan segenap dinamikanya berselaras dengan kondisi dan perkembangan zaman bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Aktualisasi daya budaya sebagai kerangka PKD Sumatera Barat 2022 yang diturunkan dalam bentuk program kegiatan baik festival, lomba, maupun parade, yang berbasis pada kekayaan budaya dan seni tradisi di Sumatera Barat. Pada Festival Permainan Tradisional ini, daya budaya permainan tradisi yang masih tetap bertahan, diberi makna baru agar berdaya gugah yang kuat, menarik, dan selaras dengan kekinian.
Permainan tradisional anak-anak memang bernuasa kompetisi antarmereka secara positif tapi mereka bukan bersaing dalam memainkan satu permainan.Penekanan ini penting karena bermain bagi anak-anak merupakan caranya untuk menjelajahi dunianya. Dari penjelajahan itulah anak-anak akan mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya menjadi dikenalinya dengan baik, dari yang sulit ia lakukan hingga bisa diperbuatnya.
Inilah ciri khas permainan tradisional anak-anak, yang mungkin saja dalam permainan itu dilakukan sendiri atau kelompok, tergantung kepada permainannya.Permainan tradisional merupakan aktivitas yang biasanya dilakukan beberapa anak guna mencari kegembiaraan dan kesenangan, saling kerja sama, penuh ekspresif dan kekeluargaan—menurut para ahli psikologi anak—melibatkan emosi dan fisik setiap individu dan kolektif.
Setiap kegiatan yang dilakukan mengandung nilai yang penting bagi aspek perkembangan dasar anak.Nilai-nilaiyang terkandung dalam setiap permainan dapat menjadi sarana dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Permainan anak juga dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan moral.
Beragam permainan tradisional mengarahkan anak menjadi kuat secara fisik maupun mental, sosial dan emosi, tak mudah menyerah, bereksplorasi, bereksperimen, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Di dalam permainan tradisional yang dilakukan oleh anak, semua kegiatan menjadi bagian penting dan strategis yang akan membangun seluruh potensi yang dimiliki anak secara menyeluruh.
Permainan tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan secara turun-temurundari suatu generasi ke generasi berikutnya maka permainan tradisonal di suatu masyarakat harus tetap dilestarikan karena permainan tradisional banyak memiliki manfaat bagi anak.
JENIS DAN BENTUK PERMAINAN
Permainan tradisional yang dimainkan anak dan juga sebagian orang dewasa cukup beragam dan tersebar di semua kota-kabupaten di Sumatera Barat.Walau belum ada data dan informasi valid berapa jumlahnya, dan kondisi permainan itu sendiri.
Namun demikian, dari penelusuran dan pengumpulan berbagai sumber permainan tradisional yang masih sering dimainkan atau paling tidak masih dikenal di tengah kehidupan sosial masyarakat Sumatera Barat antara lain permainan badie balantak, congklak, kelereng, ula nago, cik mancik, taropah panjang, tali merdeka, gasiang, kaki panjang, mariam batuang dan sebagainya.[2]Deskripsi jenis-jenis permainan tradisional ada pada lampiran.
TEKNIK PELAKSANAAN
Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat dilakukan secara terbuka dan menggerakkan partisipasi aktif publik atau anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan ini.Berusia 6-15 tahun. Kebersertaan dan partisipasi aktif memeriahkan Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat ini diharapkan datang dari berbagai kalangan dan elemen masyarakat di Sumatera Barat, yaitu:
Seperti dipaparkan dalam lampiran tentang jenis dan bentuk permainan tradisional yang masih dimainkan di masyarakat Sumatera Barat hingga sekarang, ada 4 permainan yang akan disertakan dalam Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat dalam Pekan Kebudayaan Daerah 2022, yaitu:
Tersebab jenis permainan ini bersifat merangsang kegembiraan dan keriuhan publik, baik peserta (partisipan) maupun penonton itu sendiri, dan merawat makna-makna kehidupan sosial dan budaya yang dikandung dari permainan tradisional ini, maka dalam Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat 2022 ini, penyelenggara TIDAK MELOMBAKANNYA tetapi lebih mengutamakan pada APRESIATIF terhadap partisipasi partisipan dalam iven ini.
SYARAT SEBAGAI PARTISIPAN
LOKASI DAN JADWAL
Lokasi penyelenggaraan Festival Pemainan Tradisional Sumatera Barat di kawasan Museum Adityawarman Jalan Diponegoro Padang yang dijadwalkan Minggu-Selasa, 2-4 Oktober 2022, pukul 10.00-17.00.
DEWAN JURI-PENGAMAT
Dewan juri atau pengamat yang akan memilih kebersertaan yang terbaik. Mereka memiliki kompetensinya permainan tradisi ini
LINI MASA
NO |
TAHAPAN |
SKEDUL |
KETERANGAN |
1 |
Diskusi tim kurator bersama tim dari Taman Budaya Sumatera Barat |
12 Mei dan 19 Mei 2022 |
Penetapan tema dan penginventarisan seni yang akan ditampilkan dalam PKD 2022 |
2 |
Sosialisasi dan menginformasikan secara masif kepada masyarakat di 19 kota dan kabupaten di Sumatera Barat |
1 Agustus-15 September 2022 |
Evaluasi dan target capaian sosialisasi selama rentang waktu tersebut |
3 |
Mengundang pengamat |
15-25 September 2022 |
Pengamat berperan memberi apresiasi kepada peserta. Pengamat yang diundang sebanyak 3 orang |
4 |
Persiapa lokasi festival di Museum Adityawarman Sumatera Barat |
25-30 September 2022 |
Panitia penyelenggara dan voluntir memastikan ketersedian wahana dan sarana serta material untuk festival ini |
5 |
Registrasi dan pendataan peserta |
25-30 September 2022 |
Mengklasifikasikan sesuai dengan kebersertaan partisipan dalam Festival Permainan Tradisional Sumatera Barat sekaligus menjadwalkan penampilan |
6 |
Bertemu dengan tim pengamat |
01-Okt-22 |
Menyamakan pandangan terkait dengan teknis pemberian apresiasi bersama dengan kurator dan panitia penyelenggara (panitia) |
7 |
Pertemuan dengan perwakilan peserta |
02-Okt-22 |
Dilakukan panitia/penanggung jawab yang tujuannya memberi dan menyatukan tujuan kegiatan dan lain sebagainya |
8 |
Festival Permainan Tradisional |
2-4 Oktober 2022 |
Koordinasi panitia dan penanggung jawab |