PETUNJUK TEKNIS

PEKAN KEBUDAYAAN DAERAH ( PKD ) TAHUN 2022

“ DAYA BUDAYA “

FESTIVAL CEPAK-CEPOANG

DI TAMAN BUDAYA SUMATERA BARAT, 1 - 5 OKTOBER 2022

DASAR PEMIKIRAN 

Merujuk pada Kamus Lengkap Bahasa Minang yang ditulis Gouzali Saydam yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau tahun 2004, entri ‘cepak-cepoang’ diartikan makan enak beramai-ramai. Diksi ini sudah jarang sekali digunakan di tengah komunikasi masyarakat Minangkabau saat ini.

Di beberapa derah “ Cepak-Cepoang “ ada juga tersebut cepak-sepong tapi lebih umum masyarakat menyebut cepak-cepoang. Biasanya, istilah ini muncul ketika masyarakat makan bersama-sama atau balanjuang dalam sebuah kegiatan sosial dan budaya.

Dalam Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Tahun 2022 ini—yang tujuan utama PKD sebagai ikhtiar dan niat baik bersama melestarikan budaya—maka frasa bahasa Minangkabau ini diapungkan ke permukaan dan dikenalkan kembali kepada masyarakat luas. Maka, kita memilih nama subkegiatan dari rangkaian PKD 2022 ini ialah “Festival Cepak-Cepoang” yang biasanya menggunakan  dan penamaannya dengan ‘kuliner’.

Aktivitas cepak-cepoang dalam tradisi di tengah masyarakat Minangkabau merupakan kegiatan yang sudah lazim dilakukan di saat baralek (perkawinan), gotong-royong, dan juga kegiatan adat. Makan beramai-ramai ini jelas sebagai penguatan hubungan sosial antarindividu dan juga masyarakat.

Cepak-cepoang yang merupakan penamaan khas Minangkabau saat makan ramai-ramai ini biasanya menghadirkan masakan khas nagari masing-masing yang biasanya dibuat saat momen tertentu saja. Sekadar menyebut contoh, gulai baluik, randang talua, pangek situjuah di Limapuluh Kota, itiak lado ijau,  goreng baluik lado ijau, karak kaliang, puak sanjai, kacimuih, gulai rabuang, gulai lokan, nasi kapau, palai rinuak di Agam. Di Solok ada penyiram di Alahan Panjang, lamang di Tanah Datar. Lalu di Kabupaten Sijunjuang ada karupuak ikan, randang cuk bi, randang bilalang, kue talam, dan godok obuih. Dari Pasaman Barat makanan khas tradisinya ulu podeh.

BENTUK DAN TUJUAN

1. Fstival Cepak – Cepoang dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat (PKD) tahun 2022 bertujuan untuk membuka kesempatanseluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat mengenal lebih detil makanan dan masakan khas di Sumatera  Barat. Proses menghasilkan makanan dan masakan khas menjadi lebih penting untuk diketahui masyarakat. Dalam festival ini, masyarakat bisa juga merasakan masakan dan makanan khas tersebut.
2. Selain bentuk festival dan perayaan kegembiraan, cepak-cepoang juga membuka kemungkinan dilakukan transaksi jual beli. Artinya, masing-masing daerah diperkenankan membuka lapau atau lapak kedai untuk berdagang yang sekaligus juga bisa dilakukan demo masak sebagai bentuk proses tersajinya sebuah masakan dan makanan.
3. Dalam kawasan Festival Cepak-Cepoang ini—karena ini merupakan perayaan budaya—suasana dan bentuk yang dibangun bak “los lambuang”, atau balai atau pakan, pasar tradisi yang selama ini bisa kita lihat di tengah masyarakat komunal Minangkabau.  
4. Wujud yang hadir dalam iven ini dilakukan sangat cair dan informal, tidak mengesankan sebagai sebuah kegiatan yang kaku. Maka yang ingin dibangun dalam peristiwa budaya ini ialah sebuah aktivitas los lambuang dengan keberagaman makanan dan masakan dari semua kota kabupaten di Sumatera  Barat. Festival Cepak-Cepoang merupakan representatif dari sebuah aktivitas peristiwa budaya di tengah balai atau pakan.

KETERLIBATAN

1. Keterlibatan UMKM, pedagang makanan khas, rumah makan, kadai-kadai dalam Festival Cepak-Cepoang memberi kemanfaatan ekonomis maupun ajang promosi kepada masyarakat luas.
2. Peserta yang disasar dan diharapkan juga ikut berpartisipasi adalah keturunan India, Tiongha, Jawa, Aceh, dan etnis lainnya yang berminat ikut yang ada di Sumatera Barat.
3. Dinas Perdagangan, Dinas UMKM, PKK Provinsi, Kota dan Kabupaten, koperasi di Sumatera  Barat
4. Organisasi-oraginisasi (PHRI, Rumah Makan, dll)
5. Masing-masing kadai atau lapak dipersilakan berdagang dan juga mempelihatkan aktivitas proses masakan, dan disilakan merancang dan lokasinya secara kreatif dan menarik
6. Penyelenggara hanya memfasilitasi lokasi, tempat, dan penerangan  Petunjuk Teknis Pameran

KEBERSERTAAN                      

1. Untuk berpartisipasi peserta (tim) menyerahkan data-data dan jenis-jenis makanan khas yang disertakan dalam festival
2. Mengirimkan video durasi 5 menit gambaran umum tentang makanan yang disertakan dalam kegiatan.
3. Pendaftaran keikutsertaan paling lambat diterima penyelenggara pada Kamis, 24 September 2022 pukul 23.59 WIB secara daring ke surat elektronik (surel) pekadesumbar@gmail.com dan secara luring pada Kamis, 24 September 2022 pukul 16.00.
4. Untuk penataan dan desain lokasi serta dekorasi ruang diserahkan kepada masing-masing peserta.
5. Keamanan kedai masing-masing jadi tanggung jawan peserta
6. Peserta mengkonfirmasi ulang dengan kembali mengisi formular konfirmasi peserta pada web PKD dari tanggal 22 – 28 September 2021
7. Festival Cepak-cepoang dilaksanakan tanggal 2 - 5 Oktober 2022 sepanjang hari

Potensi Makanan dan Masakan serta Buah - Buahan yang Ditampilkan :

A. Kabupaten Pasaman Barat

B. Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi

C. Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh

 D. Kabupaten Tanah Datar/Padang Panjang

 E. Kabupaten Pasaman

F. Kabupaten Solok Selatan

G. Kabupaten Solok dan Kota Solok

H. Kabupaten Dharmasraya

 I. Kabupaten Pesisir Selatan

 J. Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman

 K. Kabupaten Kepulauan Mentawai

 L. Kota Padang

• Sate Padang
• Soto Padang
• Gulai Cancang
• Dendeng Batokok

 M. Multietnis

• Nasi Biryani (India)
• Nasi Kebuli Sultan (Timur Tengah)
• Cendol Air Mata Penganten (India)
• Bakcang (Tionghoa)